Salman al-Farisi r.a. berkata dalam kitab al-Hilyah karya Abi Nu'aim, "Ketika orang-orang telah melakukan shalat tsya', maka mereka akan segera terbagi ke dalam tiga angkatan; orang yang merugi dan tak punya apa-apa, orang yang untung dan tidak merugi, dan orang yang tidak beruntung namun juga tidak merugi. Orang yang tenggelam dalam kegelapan malam dan keterlupaan manusia, lalu menggelamkan diri dalam berbagai kemaksiatan, dia itulah orang yang merugi dan tidak beruntung. Sementara oarang-orang yang tenggelam dalam kegelapan malam dan keterlupaan manusia, namun kemudian ia melaksankan shalat malam, maka dialah orang yang beruntung dan tidak merugi. Adapun orang-orang yang tidak beruntung namun juga tidak merugi adalah orang yang shalat (isya), lalu ia tidur. Dia inilah orang yang tak beruntung dan tidak merugi.
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
everything about me, Novi Setyarini. just simple script but i hope you like it when you visit this blog, thank you :)
Minggu, 21 Maret 2010
SEPULUH PERKARA PENGHALANG DOSA
Suatu hari Ibrahim bin Adham berjalan-jalan di kota Bashrah. Orang-orang yang berada di kota itu mengerumuninya dan bertanya , "Hai syekh, katanya Allah berjanji mengabulkan doa hamba-Nya. Setahun ini saya terus berdoa, kenapa tidak juga dikabulkan?" Lalu Ibrahim bin Adham menjawab panjang lebar, "Hai penduduk Bashrah, bagaimana doamu akan dikabulkan, sedang hatimu tersumbat oleh 10 perkara yang akan kuterangkan satu per satu.
Pertama, kalian mengaku kenal Allah, tetapi tidak memberikan hak-hak-Nya yang telah diwajibkan kepada kalian.
Kedua, kalian membaca Al-Quran, tetapi tidak mengamalkan ajarannya.
Ketiga, kalian menyerukan orang-orang untuk memusuhi setan, tetapi kalian mengikuti ajakannya.
Keempat, Kalian mengaku umat Nabi Muhammad saw, tetapi mengingkari sunnah-sunnahnya.
Kelima, kalian mengira bakal masuk surga, tetapi tidak pernah berusaha menempuh jalan kepada-Nya.
Keenam, kalian mengira akan bebas dari neraka, tetapi kalian justru menjerumuskan diri kedalamnya.
Ketujuh, kalian menyatakan bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah mempersiapkan untuk menghadapinya.
Kedelapan, kalian selalu sibuk mengoreksi aib orang lain, tetapi aib kalian sendiri tidak pernah dikontrol.
Kesembilan, kalian selalu menikmati karunia Tuhan, tetapi tidak pernah mensyukurinya.
Kesepuluh, kalian mengubur mayat kawan-kawan kalian, tetapi tidak pernah mengambil pelajaran darinya.
Sepuluh perkara itulah yang menyebabkan doa kalian tidak dikabulkan Allah swt."
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
Pertama, kalian mengaku kenal Allah, tetapi tidak memberikan hak-hak-Nya yang telah diwajibkan kepada kalian.
Kedua, kalian membaca Al-Quran, tetapi tidak mengamalkan ajarannya.
Ketiga, kalian menyerukan orang-orang untuk memusuhi setan, tetapi kalian mengikuti ajakannya.
Keempat, Kalian mengaku umat Nabi Muhammad saw, tetapi mengingkari sunnah-sunnahnya.
Kelima, kalian mengira bakal masuk surga, tetapi tidak pernah berusaha menempuh jalan kepada-Nya.
Keenam, kalian mengira akan bebas dari neraka, tetapi kalian justru menjerumuskan diri kedalamnya.
Ketujuh, kalian menyatakan bahwa kematian itu hak, tetapi tidak pernah mempersiapkan untuk menghadapinya.
Kedelapan, kalian selalu sibuk mengoreksi aib orang lain, tetapi aib kalian sendiri tidak pernah dikontrol.
Kesembilan, kalian selalu menikmati karunia Tuhan, tetapi tidak pernah mensyukurinya.
Kesepuluh, kalian mengubur mayat kawan-kawan kalian, tetapi tidak pernah mengambil pelajaran darinya.
Sepuluh perkara itulah yang menyebabkan doa kalian tidak dikabulkan Allah swt."
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
SEHAT DENGAN QIYAMUL LAIL
Disamping merupakan obat untuk berbagai penyakit hati serta mengeliminir kecenderungan untuk berbuat maksiat dan dosa, qiyamul lail (shalat malam/tahajud) juga dapat menolak penyakit dari tubuh dan menjaga kesehatannya dari berbagai jenis penyakit yang berbahaya. Sebuah riwayat dari Abu Ummah al-Ba'hili r.a. menyebutkan, Rasullulah saw bersabda, "Kalian hendaknya mengerjakan qiyamul lail, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu, dapat mendekatkan kamu kepada Allah, mencegah kamu berbuat maksiat, menutupi (menghapus) kesalahan dan menolak penyakit dari tubuh."
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
KEBAIKAN DALAM SHALAT MALAM
Membiasakan shalat di malam hari termasuk bagian dari menghidupkan sunnah Rasulullah saw. Dan termasuk orang yang merugi bila melewatkan malam hari begitu saja tanpa mengerjakan shalat malam. Nabi bersabda: "Sesungguhnya pada malam hari ada saat yang apabila seorang muslim meminta suatu kebaikan dalam urusan dunia dan akherat kepada Allah, niscahya Dia akan memberikan-Nya. Dan itu setiap malam."
(HR.Muslim) (Arifin/ berbagai sumber)
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
(HR.Muslim) (Arifin/ berbagai sumber)
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
PENYEMBUH YANG PALING BERAT
Amal perbuatan seseorang banyak ditentukan, bahkan bergantung pada nioatnya. Tahukah anda, mengobati niat merupakan penyembuhan yang paling sulit. Dalam kitab al-Jami'li Akhlaq al-Rawi karya Khatib al-Baghdady, Sufyan al-Tasuri r.a. berkata, "Tidak ada penyembuhan yang paling berat bagi diriku, kecuali mengobati niatku."
(Arifin/berbagai sumber)
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
(Arifin/berbagai sumber)
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
PENYAKIT HATI ITU BERNAMA TERGESA-GESA
Nabi saw. bersabda, "Agama kami teguh, masukilah dia dengan lemah lembut. Karena yang terlalu cepat berlari, tiada tempat yang dapat terjangkau dan tiada kendaraan yang tepat."
Lainnya, sebuah syair mengatakan begini : "orang yang tidak tergesa-gesa telah mendapatkan setengah daripada hajatnya, dan tergelincirlah orang yang tergesa-gesa."
Ulama berkata, tergesa-gesa itu adanay di dalam hati. Kemudian ia menjalar kepada ingatan yang tanpa pertimbangan terlebih dahulu, tanpa diselidiki terlebih dahulu bahkan ingin cepat-cepat menurutkan dan mengamalkannnya. Karenanya, dalam termologi sufi, tergesa-gesa (isti'jal) dikenal sebagai salah satu penyakit hati. Ia dapat menggelincirkan para penempuh jalan ibadah.
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
Lainnya, sebuah syair mengatakan begini : "orang yang tidak tergesa-gesa telah mendapatkan setengah daripada hajatnya, dan tergelincirlah orang yang tergesa-gesa."
Ulama berkata, tergesa-gesa itu adanay di dalam hati. Kemudian ia menjalar kepada ingatan yang tanpa pertimbangan terlebih dahulu, tanpa diselidiki terlebih dahulu bahkan ingin cepat-cepat menurutkan dan mengamalkannnya. Karenanya, dalam termologi sufi, tergesa-gesa (isti'jal) dikenal sebagai salah satu penyakit hati. Ia dapat menggelincirkan para penempuh jalan ibadah.
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
PELEPAS IKATAN SETAN
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. , beliau bersabda : apabila seseorang tidur, setan mengikat tengkuk lehernya dengan tiga ikatan. Di setiap ikatan tersebut setan menepuk atau mengelus dengan ucapan, "tidurlah semalaman suntuk." Jika orang tersebut lalu menyebutkan Allah azza wa jalla, maka lepaslah satu ikatan. Ketika orang tersebut berwudhu, lepaslah dua ikatan. Ketika orang tersebut shalat, maka lepaslah sama sekali seluruh ikatan, sehingga di pagi hari orang tersebut giat dan badannya terasa enak. Kalau tidak, maka badannya terasa tidak enak dan bermalas-malasan.
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
PANJANG ANGAN-ANGAN MENGERASKAN HATI
Masih tentang penyakit hati, panjang angan-angan (thulul'amal) juga salah satu penyakit hati lainnya. Dalam hal ini, sayyidina Ali r.a berkata : "Sesungguhnya yang sangat aku takutkan untuk kamu ada 2 hal. Pertama, perasaan masih jauh akan mati. Dan kedua, tunduk kepada nafsu. Ingatlah bahwa thulul'amal itu akan melupakan akhirat, dan tunduk kepada nafsu akan menyimpangkan orang dari kebenaran. Sedangkan pikiran dan urusanmu yang kau pandang besar hanyalah cerita-cerita mengenai dunia, sebab-sebab kehidupan, tentang pergaulan dengan makhluk dan hal itu membuat hati menjadi keras. Padahal lunaknya dan jernihnya hati ialah dengan mengingat mati dan kubur, mengingat ganjaran dan siksaan, dan hal ihwal akhirat. Jika tidak demikian bagaimana hatimu akan menjadi lunak dan jernih." Memperteguh kenyataan ini, al-Quran, surat al-Hadid bertutur, "Panjangnya angan-angan mereka, maka keraslah hati mereka."
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
obat
alkisah, suatu hari Nabi Musa as. menderita sakit gigi. Karena sakit, maka beliau pun merasakan keadaan yang tidak mengenakkan. Tidak hanya giginya yang cukup mengganggu saat digunakan untuk mengunyah makanan. Lebih dari itu, sekujur tubuh beliau juga terasa kurang nyaman. Tidur pun tak nyenyak.
Nabi Musa as. kemudian mengadukan sakit giginya kepada Allah, dan Allah berfirman kepadanya, "Ambillah rumput falani dan letakkan di gigimu yang sakit." Mendapat perintah seperti itu, Nabi Musa as. tak membantah dan langsung bertindak. Atas izin dan kehendak Allah, rasa sakit yang diderita Nabi Musa as. akhirnya hilang. Gigi Nabi Musa as. tak lagi terasa sakit. Nabi Musa as. pun sembuh dan bisa tidur dengan nyenyaknya.
Tetapi di lain waktu, sakit gigi yang diderita Nabi Musa as itu kambuh lagi. Karena mengetahui rumput falani yang sempat di ambilnya dulu bisa meyembuhkan penyakit gigi yang dideritanya, maka Nabi Musa as. langsung mengambil rumput tersebut dan meletakkannnya di giginya. Nabi Musa sangat yakin, bahwa rumput itu berkhasiat menyembuhkan sakit giginya.
Diluar dugaan Nabi Musa as. , sakit gigi yang dideritanya tidak sembuh, malah semakin parah. Padahal, Nabi Musa as. yakin tidak salah mengambil rumput. Nabi Musa pun kembali memohon pertolongan kepada Allah swt. "Ya Allah, bukankah engkau telah menyuruh dan menunjukkan kepadaku tentangnya?".
Allah berfirman, "Wahai Musa! Aku adalah yang menyembuhkan dan menyehatkan. Aku adalah yang memberikan bahaya dan manfaat. Pada waktu pertama, engkau melakukannya karena Aku, sehingga Kuhilangkan penyakitmu. Sedangkan sekarang ini, engkau melakukannya bukan karena Aku, melainkan karena rumput itu".
Dari sepenggal kisah ini terlihat jelas bahwa yang membuat sakit menjadi sembuh itu bukanlah obat. Bahkan, dalam kasus sakit gigi yang diderita Nabi Musa as. bukanlah karena rumput falani. Karena itu, Allah menunjukkan kepada Nabi Musa as. bahwa rumput yang dulu digunakan sebagai obat itu, ternyata tidak mampu menyembuhkan rasa sakit ketika Allah tidak mengizinkan.
Akan tetapi kita sering lupa, tidak sadar dan juga pongah. Bahkan kita jarang percaya dan yakin bahwa obat itu yang menyebabkan kita sembuh dan sehat. Padahal, obat itu hanya perantara saja. Sedangkan yang dapat menyambuhkan sakit manusia adalah Allah. Disini, hal yang sering terlupakan lagi adalah tentang keberadaan dokter. Padahal, dokter itu bukanlah penyembuh penyakit. Dokter hanyalah orang yang mengobati dan, lagi-lagi masalah kesembuhan itu adlah atas izin Allah.
Akhirnya, hikmah atau pesan dari kisah ini adalah manusia itu harus menyadari bahwa segala bentuk obat, termasuk juga dokter, hanya medium. Sedangkan yang mampu menyenbuhkan manusia adalah Allah. Dengan kata lain, atas kehendak Allah-lah yang dapat membuat obat itu dapat menyenbuhkan kita. Ia hanyalah perantara. Sebab, Allah yang menurunkan penyakit, maka Allah pula yang memiliki kekuasaan untuk menyembuhkannya.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
Nabi Musa as. kemudian mengadukan sakit giginya kepada Allah, dan Allah berfirman kepadanya, "Ambillah rumput falani dan letakkan di gigimu yang sakit." Mendapat perintah seperti itu, Nabi Musa as. tak membantah dan langsung bertindak. Atas izin dan kehendak Allah, rasa sakit yang diderita Nabi Musa as. akhirnya hilang. Gigi Nabi Musa as. tak lagi terasa sakit. Nabi Musa as. pun sembuh dan bisa tidur dengan nyenyaknya.
Tetapi di lain waktu, sakit gigi yang diderita Nabi Musa as itu kambuh lagi. Karena mengetahui rumput falani yang sempat di ambilnya dulu bisa meyembuhkan penyakit gigi yang dideritanya, maka Nabi Musa as. langsung mengambil rumput tersebut dan meletakkannnya di giginya. Nabi Musa sangat yakin, bahwa rumput itu berkhasiat menyembuhkan sakit giginya.
Diluar dugaan Nabi Musa as. , sakit gigi yang dideritanya tidak sembuh, malah semakin parah. Padahal, Nabi Musa as. yakin tidak salah mengambil rumput. Nabi Musa pun kembali memohon pertolongan kepada Allah swt. "Ya Allah, bukankah engkau telah menyuruh dan menunjukkan kepadaku tentangnya?".
Allah berfirman, "Wahai Musa! Aku adalah yang menyembuhkan dan menyehatkan. Aku adalah yang memberikan bahaya dan manfaat. Pada waktu pertama, engkau melakukannya karena Aku, sehingga Kuhilangkan penyakitmu. Sedangkan sekarang ini, engkau melakukannya bukan karena Aku, melainkan karena rumput itu".
Dari sepenggal kisah ini terlihat jelas bahwa yang membuat sakit menjadi sembuh itu bukanlah obat. Bahkan, dalam kasus sakit gigi yang diderita Nabi Musa as. bukanlah karena rumput falani. Karena itu, Allah menunjukkan kepada Nabi Musa as. bahwa rumput yang dulu digunakan sebagai obat itu, ternyata tidak mampu menyembuhkan rasa sakit ketika Allah tidak mengizinkan.
Akan tetapi kita sering lupa, tidak sadar dan juga pongah. Bahkan kita jarang percaya dan yakin bahwa obat itu yang menyebabkan kita sembuh dan sehat. Padahal, obat itu hanya perantara saja. Sedangkan yang dapat menyambuhkan sakit manusia adalah Allah. Disini, hal yang sering terlupakan lagi adalah tentang keberadaan dokter. Padahal, dokter itu bukanlah penyembuh penyakit. Dokter hanyalah orang yang mengobati dan, lagi-lagi masalah kesembuhan itu adlah atas izin Allah.
Akhirnya, hikmah atau pesan dari kisah ini adalah manusia itu harus menyadari bahwa segala bentuk obat, termasuk juga dokter, hanya medium. Sedangkan yang mampu menyenbuhkan manusia adalah Allah. Dengan kata lain, atas kehendak Allah-lah yang dapat membuat obat itu dapat menyenbuhkan kita. Ia hanyalah perantara. Sebab, Allah yang menurunkan penyakit, maka Allah pula yang memiliki kekuasaan untuk menyembuhkannya.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
MUSIBAH MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA
suatu bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa kita merupakan ketentuan-Nya yang tertulis sejak dahulu kala (di Lauhil Mahfudz), jauh sebelum Allah swt menciptakan bumi berikut seluruh isinya (QS Al-Hadid:22). Dan menurut sebuah Hadist, suatu musibah menghapuskan dosa-dosa. Rasulullah saw bersabda, " Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit, hingga duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah, dengannya, akan mengampuni kesalahan-kesalahannya."
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
MENDATANGI SHALAT DENGAN TENANG
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a. , ia berkata : "ketika kami sedang shalat bersama Rasulullah saw. , beliau mendengar suara gaduh. Seusai shalat beliau bertanya' "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab, "kami tergesa-gesa menunggu shalat." Kata beliau, "Jangan begitu! Apabila kalian mendatangi shalat maka harus tenang. Kesempatan yang dapat kalian capai, gunakan untuk shalat, dan kalau ada yang tertinggal (tidak bersama imam) maka sempurnakanlah." ".
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
LAKNAT BAGI YANG MENYAMBUNG RAMBUT
Belakangan ini, menyambung rambut (hair extension) menjadi trend yang banyak diminati, utamanya oleh kaum perempuan. Padahal, tahukah anda, Rasulullah mencela perempuan yang menyambung rambutnya. Sebagaimana dalam hadist berikut: Dari Abdullah bin Umar r.a. , "Rasulullah saw melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan perempuan yang minta disambungkan rambutnya, perempuan mentato (kulitnya) dam perempuan yang minta dibuatkan tato." (HR. Nasa'i)
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 70 , Rabiul awal/Rabiul akhir 1428H/Mei 2007
ISTANA PUJIAN BAGI SI SABAR
Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari kita, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tentunya, dalam hal ini, apabila kita bersabar dan ridha dengan segala ketetapannya-Nya. Bila Anda menhadapi musibah berupa kehilangan anak tercinta dan Anda tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah baitul hamd (istana pujian). Sebuah Hadist menyebutkan, "Barang siapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tepat mengharapkan ridha-(Ku), niscaya Aku akan menggantinya dengan surga."
Karenanya, hadapilah musibah yang mendera Anda dengan mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Sebab, ada pahala besar disela-sela "surat ketetapan" yang diberikan-Nya kepada Anda.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
Karenanya, hadapilah musibah yang mendera Anda dengan mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Sebab, ada pahala besar disela-sela "surat ketetapan" yang diberikan-Nya kepada Anda.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
ikhlas
Dalam kitab Siyar A'lam al-Nubala Abu al-Fudhail r.a. berkata, "Meninggalkan pekerjaan hanya karena manusia adalah riya, dan melakukan pekerjaan karena manusia adalah syirik. Ikhlas yaitu jika Allah membebaskan kamu dari keduanya."
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 5-edisi 54 , Dzulqa'dah/Dzulhijjah 1426H/Januari 2006
HASBUNALLAH WA NI'MAL WAKIL
Tahukah Anda, lafal Hasbunallah wa ni'mal wakil (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung) diucapkan oleh Ibrahim ketika dia dilemparkan kedalam api. Sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Ibrahim. Lafal Hasbunallah wa ni'mal wakil juga diucapkan oleh Nabi Muhammad saat perang Uhud, kemudian Allah pun menolongnya.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
Rabu, 10 Maret 2010
HASBUNALLAH WA NI'MAL WAKIL
Tahukah Anda, lafal Hasbunallah wa ni'mal wakil (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung) diucapkan oleh Ibrahim ketika dia dilemparkan kedalam api. Sehingga api itu tiba-tiba menjadi dingin dan tidak menghancurkan Ibrahim. Lafal Hasbunallah wa ni'mal wakil juga diucapkan oleh Nabi Muhammad saat perang Uhud, kemudian Allah pun menolongnya.
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
SUMBER :
Hidayah tahun 6-edisi 61 , Jumadil akhir/Rajab 1427H/Agustus 2006
Langganan:
Postingan (Atom)